Monday, May 23, 2005

Why NOT !!!

Kenapa tidak hari ini
Aku menyatakan cintaku padamu
Kenapa tidak hari ini
kucurahkan segala perasaanku padamu
hari ini,seluruh perasaan,cinta dan inderaku tercurah padamu
tapi esok…….
Mungkin tidak!!!

Sunday, May 15, 2005

surat untuk seorang wanita yang mencintai temanku

Kudengar kabar, kau menyukai temanku, meski takku paham apa yang kau kagumi dari dirinya. Dia hanya seorang yang mencari ketenangan dalam dirinya. Seorang yang mempertanyakan hal yang orang lain telah menganggap wajar.

Kudengar kabar, banyak pria yang jatuh hati padamu namun kau menolak mereka, karena rasa kagummu tlah berubah menjadi suka pada temanku. Meskipun orang-orang disekitarmu berkata buruk tentangnya tapi kau tetap menyukainya.

Aku salut padamu, dengan beribu macam cara kau tunjukkan perhatianmu padanya. Kau tempatkan dia sebagai orang nomer satu dalam ingatanmu, setelah keluargamu tentunya. Kau tetap menyayanginya meski ia sering memarahimu, berbuat sesuatu yang membuatmu kesal dan mempermainkanmu.
Aku salut padamu, tak pernah surut asamu padanya. Kau tetap berusaha memberinya isyarat akan perasaanmu dan beberapa kali kau katakan padanya secara gamblang, meski lewat kiasan atau puisi yang kau buat, kau tak pernah menyerah meski ia tiada juga merespon. Mungkin ia tidak tahu atau pura-pura tidak tahu? Sehingga ia menganggap dirimu hanya sebuah kesan dalam hidupnya.
Atau mungkin ia takut? Takut memberikan harapan yang dirinya sendiri tidak dapat memenuhinya, bingung dengan perasaannya karena masa lalu masih menghantuinya, atau… entahlah.

Aku salut padamu, keteguhan dan keyakinanmu banyak memberikan perubahan, bukan hanya untukmu tapi juga dirinya. Jangan menyerah teruskan asamu meski lelah mendera jemu menyapa. Bahkan bongkah batupun akan berlubang oleh tetesan air, mungkin kau telah melakukannya. Seperti yang dilakukan air kepada batu.

Thursday, May 12, 2005

kematian maut

i. maut menjemput manusia,
seketika orang-orang berkumpul dan berbelasungkawa
maut menjadi perekat sosial sesaat
ii. ketika seseorang mati
orang-orang berbicara baik buruknya orang itu
maut menjadi kontur hidup seseorang
iii. ketika manusia terakhir mati
maut taklagi menjadi perekat sosial sesaat
maut taklagi menjadi kontur hidup
pada saat itulah….
maut mati.
Malam ini ….
biarlah kelam menjadi teman bagi tangis dan kepedihanku
Malam ini ….
biarlah bintang menjadi teman bagi kebahagian dan kebebasanmu
karena…
tawa,canda dan kerianganmu merupakan kebahagianku
Maka…
airmata yang kutumpahkan merupakan kerianganku
Dan
kepedihan yang kurasakan adalah keikhlasanku
dalam melepaskanmu
berbahagialah….

bangunkan aku ketika pagi

Bangunkan aku ketika pagi
karna malam ini aku tak mau terjaga
Bangunkan aku ketika pagi
karna malam ini aku mau bermimpi
Biarlah malam ini berlalu
tanpa merasakan kehadiranku yang tidak berarti
Malam ini biarlah mimpi membawaku ke alam yang aku inginkan
jauh dari kenyataan yang menyakitkan
Bangunkan aku ketika pagi
karna aku bukan apa-apa
kehampaan sesaat
(dari sebuah perasaan yang muncul tiba-tiba)

cinta....

Cinta bagaikan seonggok makanan
Ketika makanan itu tersedia berlimpah ruah dihadapanmu
engkau memakannya dengan sia-sia dan menghamburkannya
Tetapi ketika tak ada lagi makanan yang tersisa
engkaupun mengais-ngais tong sampah
untuk mencari seonggok makanan